Menurut Handrawan, ketika wanita memakai pembalut yang mengandung dioksin, senyawa kimia dalam dioksin itu akan menguap. Dioksin berasal dari klorin atau bahan pemutih. "Zat-zat itu menempel pada lemak-lemak di sekitar area kewanitaan," katanya kepada Tempo, Rabu, 8 Juli 2015.
Handrawan mengatakan zat-zat yang telanjur menempel pada lemak di sekitar daerah kewanitaan itulah yang menyebabkan wanita rentan terkena kanker serviks. Dioksin dari pembalut tidak hanya akan menempel pada lemak di sekitar daerah kewanitaan, tapi juga kandung kemih dan usus.
Ia menegaskan, penggunaan pembalut berklorin berpotensi menyebabkan kanker kandung kemih dan kanker usus. Handrawan menyarankan wanita mengganti pembalut dengan kain, khususnya handuk, yang sudah jelas aman. Tapi ia setuju bahwa daya serap pembalut memang lebih dahsyat.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia merilis hasil investigasinya, Selasa, 7 Juli 2015. Menurut lembaga ini, sebagian besar pembalut di pasaran mengandung klorin, yang membahayakan kesehatan. Dalam pengujian di laboratorium independen TUV Nord pada Januari-Februari 2015, terbukti sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantyliner mengandung klorin.
Dari artikel diatas kesehatan wanita benar benar terancam terutama pada bagian sensitif dan organ reproduksi wanita.
jutaan wanita Indonesia hampir setiap bulanya menggunakan pembalut saat datang bulan dan faktanya selama ini kasus keputihan dan kanker kandungan terus meningkat tanpa disadari bahwa banyaknya produsen pembalut wanita menggunakan zat klorin berlebihan
lalu bagaimana agar kandungan zat zat berbahaya bisa dinetralisir oleh tubuh.
ada cara alami untuk bisa mencegah dampak dari kandungan pembalut yang dipakai,yaitu dengan tanaman kunci pepet
Temu rapet atau kunci pepet (Kaempferia rotunda L.), atau kadang kala disebut kunir putih, adalah sejenis rempah-rempah rimpang yang masih berkerabat dekat dengan kencur. Berbeda dengan kencur, yang banyak dipakai sebagai bumbu masak, temu rapet lebih khusus dipakai untuk khasiat pengobatannya. Selain itu, karena daunnya yang indah, temu rapet ditanam pula di pekarangan sebagai tanaman hias.
Tanaman ini dikenal pula sebagai temu putri atau temu lilin (Btw.); ardong, kunir putih, kunci pĕpĕt (Jw.); dan koncé pĕt (Md.).Namun soal nama ini perlu berhati-hati, karena kunir putih atau kunyit putih juga merupakan nama dari Curcuma zedoaria dan kunci pepet juga digunakan untuk menyebut Kaempferia angustifolia. Dalam bahasa Inggris Kaempferia rotunda dikenal sebagai Round-rooted Galangal
kandungan yang ada di dalamnya disinyalir bisa menghambat pertumbuhan sel sel kanker
Jika anda ingin melindungi daerah kewanitaan dari zat zat berbahaya anda bisa mengunakan tanaman ini sebagai pencegahan terhadap dampak buruknya zat yang menempel di mulut rahim.
namun apabila anda kesulitan mencari bahanya dan tidak ada waktu untuk mengolahnya kami memberi solusi praktis dan aman.
![]() |
Harga Rp.70.000,- |
AZZAHRA
|
|
Kunci
pepet
|
50 mg
|
Kayu
kulit pepet
|
50 mg
|
Temulawak
|
50 mg
|
Sirih
merah
|
50 mg
|
Sambiloto
|
50 mg
|
Kunci
pepet yang dikombinasi dengan bahan herbal lainya saling mendukung untuk
proses menetralisir kandungan zat berbahaya dan mencegah sel kanker tumbuh.
bebaskan keputihan dan segera protect daerah intim anda.sekarang juga sebelum sel kanker merusak
organ reproduksi wanita
|